Pasta vs Mie Instan: Mana yang Lebih Sehat?

Beda Pasta vs Mie Instan: Mana yang Lebih Sehat?
Mie instan dan pasta sering jadi pilihan utama saat kita butuh makanan cepat, mudah, dan mengenyangkan. Keduanya punya bentuk yang mirip, sama-sama dari tepung, dan cara masaknya pun tak jauh berbeda: tinggal direbus. Tapi, mana yang sebenarnya lebih sehat? Pasta atau mie instan?

1. Kandungan Gizi Dasar
Mie Instan biasanya dibuat dari tepung terigu, minyak kelapa sawit, dan bahan pengawet. Satu bungkus mie instan rata-rata mengandung :

Kalori: 350 – 400 kkal
Lemak: tinggi (karena melalui proses penggorengan)

Sodium (garam): sangat tinggi

Serat: rendah

Protein: rendah – sedang

Pasta, terutama yang berbahan gandum utuh (whole wheat), memiliki komposisi yang berbeda:

Kalori: 200 – 220 kkal per 100 gram

Lemak: sangat rendah

Sodium: hampir nol (jika tanpa saus)

Serat: tinggi

Protein: lebih tinggi dibanding mie instan

Kesimpulan: Dalam hal kandungan nutrisi dasar, pasta lebih unggul, apalagi jika kamu memilih jenis yang whole grain atau gluten-free dari bahan alami.

2. Kandungan Garam & Penyedap
Mie instan terkenal tinggi garam dan MSG. Beberapa varian bahkan mengandung lebih dari 1.000 mg natrium, padahal batas maksimal konsumsi garam per hari hanya 2.000 mg menurut WHO.

Sementara itu, pasta tidak mengandung garam atau MSG, kecuali jika ditambahkan pada saus atau saat memasak.

Kesimpulan: Untuk yang sedang menjaga tekanan darah atau kesehatan jantung, pasta lebih aman karena kandungan natriumnya lebih rendah.

3. Efek Jangka Panjang
Mie instan yang dikonsumsi secara rutin dikaitkan dengan:

Risiko obesitas

Kolesterol tinggi

Gangguan metabolisme

Tekanan darah tinggi

Pasta, jika disajikan dengan bahan segar seperti sayur, minyak zaitun, dan daging tanpa lemak, dapat menjadi sumber energi yang stabil dan sehat. Bahkan, beberapa atlet memasukkan pasta sebagai bagian dari pola makan mereka.

Kesimpulan: Pasta memiliki potensi lebih baik untuk pola makan sehat dalam jangka panjang.

4. Dari Segi Praktis

Mie instan memang lebih mudah dan cepat disajikan. Hanya perlu air panas dan waktu 3–5 menit. Pasta biasanya butuh waktu 7–10 menit untuk direbus, ditambah waktu membuat saus.

Namun, kini banyak tersedia pasta instan sehat atau pasta yang hanya perlu microwave, menjadikan pasta semakin praktis di zaman sekarang.

Penutup: Mana yang Lebih Sehat?
Jawabannya: Pasta.
Terutama jika kamu memilih jenis pasta yang lebih alami (whole wheat, gluten-free, atau pasta sayur), dan tidak ditambah saus tinggi lemak.

Namun, ini bukan berarti kamu harus meninggalkan mie instan selamanya. Kuncinya ada di frekuensi konsumsi dan cara penyajian. Mie instan sesekali tidak apa-apa, asal tidak berlebihan dan tetap diimbangi dengan makanan bergizi lainnya.

Kalau kamu mencari makanan cepat saji tapi tetap ingin sehat, pasta jelas bisa jadi pilihan yang lebih aman untuk jangka panjang.