JAKARTA: Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri) memeriksa Wali Kota Prabumulih, Arlan, terkait dugaan pencopotan Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah.
“Benar, saat ini sedang berlangsung pemeriksaan di Itjen Kemendagri,” kata Kapuspen Kemendagri, Benny Irwan, dikutip CNN Indonesia, Kamis (18/9).
Arlan diketahui juga pernah memicu kehebohan ketika secara terbuka memperkenalkan keempat istrinya di atas panggung ketika masa kampanye Pilkada 2025.
Selain Arlan, Kemendagri juga memeriksa Roni Ardiansyah. Hasil pemeriksaan dijadwalkan akan diumumkan langsung pada hari yang sama.
“Nanti setelah acara, setelah pemeriksaan, kami melaksanakan konferensi pers,” tambah Benny.
Kasus ini ramai dibicarakan publik setelah video Roni Ardiansyah menangis saat berpamitan kepada siswa-siswinya viral di media sosial.
Isu yang berkembang menyebut pencopotan Roni berkaitan dengan teguran yang diberikan kepada anak Wali Kota.
TANGGAPAN DINAS PENDIDIKAN
Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, A Darmadi, membenarkan pergantian kepala sekolah dilakukan atas permintaan Wali Kota. Namun ia membantah mutasi itu semata-mata karena teguran kepada anak Arlan.
Menurut Darmadi, ada tiga alasan yang mendasari mutasi tersebut. Pertama, kasus percakapan mesum seorang guru SMP yang viral. Kedua, kebijakan parkir berbayar di lingkungan sekolah yang dinilai tidak tepat. Ketiga, persoalan larangan kendaraan masuk saat hujan deras yang membuat anak Wali Kota kehujanan.
“Menurut pimpinan, untuk anak-anak sekolah jangan dipungut uang parkir. Lalu kasus anak Wali Kota saat hujan deras tidak boleh memarkirkan kendaraan yang mengantarnya ke sekolah,” jelas Darmadi dikutip detikNews.
RESPONS WALI KOTA
Arlan sendiri menyampaikan permintaan maaf melalui akun Instagram pribadinya. Ia menegaskan terdapat informasi yang salah atau hoaks mengenai pemberhentian Roni.
“Saya sebagai Wali Kota Prabumulih mengucapkan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat. Masalah berita-berita hoaks di media mengatakan bahwa Pak Roni sudah diganti dan dipindahkan ke sekolah lain, itu tidak benar,” katanya.Arlan menambahkan, dirinya belum memindahkan Roni ke sekolah lain, melainkan hanya menegur terkait sejumlah persoalan di SMPN 1.“Saya baru menegur Pak Roni karena di sekolahan itu ada masalah kasus yang membuat anak sekolah tidak betah di situ. Kasus itu sudah mencuat di media massa, maka saya sebagai Wali Kota memanggil dan menegur Pak Roni,” jelasnya.Sementara itu, Roni Ardiansyah menyebut pergantiannya dari jabatan kepala sekolah disebabkan oleh kesalahan dalam pengambilan kebijakan, tanpa merinci lebih jauh kebijakan yang dimaksud.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.
berita selanjutnya Klik Disini